Senin, 13 September 2010


.............TERPANA, HINGGA .............

Waktu tak mempunyai jatidiri
Rantai besi mencekik leher
Kuberikan kepada angin tuk menuntunnya
Timur barat angin tak perduli
Batu laksana kapas
inilah cinta ! sejatinya ?
Secemerlang bintang dilangit !












Sabtu, 31 Juli 2010

SOSIALITA UNTUK DIPERTANGGUNG JAWABKAN

Seiring dengan bertambahnya usia, maka semakin meluas hubungan-hubungan sosialita. Kita menerima peran-peran baru kehidupan yang memiliki kompleksitas masing masing.

Siap tidak siap hal tersebut pasti menghampiri kita, dan datangnya peran baru tidak menghilangkan peran peran sebelumnya tapi terakumulasi untuk kita jalani semua.

Dan kita digoda dengan rasa senang, bahagia atau sakit dan lelah.

Bagaimana kita menyikapinya ?.......

Dengan kacamata apa kita menyikapinya ?.......

Sikap apapun bisa kita pilih, kacamata apapun bisa kita pilih !

Tapi ini yang pasti “ Setiap sikap apapun yang kita pilih, tidak akan keluar dari koridor BAIK atau BURUK

Ini berlaku untuk setiap orang, laki laki atau perempuan.

Kamis, 29 Juli 2010



MEMANDANG ANAK TERSAYANG

Ingat anakku sayang !
Kau diberi kekuatan tuk melakukan setiap tindakan pilihanmu......
dibawah koridor BAIK atau BURUK
Kau pun diberi AQAL, SANG NABI & IMAM, serta KITAB SUCI tuk mengetahui mana baik dan buruk
Anak bukan berarti kamu milik ayah,
kamu milik sang Khalik !
Anak adalah takwiniyah ILAHI tuk wadah personalitas manusia
"kamu dan ayah merupakan person person yang harus bertanggung jawab dihadapan sang KHALIK !"
Kamu adalah personalitas, yang ayah beri nama MUHAMMAD FAJAR MUTHAHHARI
Dan itu menjadi identitasmu didunia sosialita, dunia tasri'iyah
MUHAMAD FAJAR MUTHAHHARI sebagai..............
# seorang makhluk
# seorang manusia
# seorang laki-laki
# seorang anak
# dan seorang lainnya seiring guliran waktu
dan tulisan ini adalah pertanggung jawaban ayah sebagai seorang ayah
agar dapat kamu pelajari
Dan semoga diakhir perjalanan kita {kamu dan ayah }semua peran tasri'iyah kita ada dalam kebaikan, AMIN !
FA MAY YA'MAL MITSQOLA DZARROH KHOIROY YAROHU
FA MAY YA'MAL MITSQOLA DZARROH SYARROY YAROHU

Minggu, 14 Februari 2010

Sharing dari siwo agus hidayat:

Assalamu'alaikum wr.wb.
Saudara-saudaraku yang budiman...

Tiada yang lebih indah
untuk mengawali seluruh rangkaian sosialita
selain memulainya dengan kalimat penghambaan kita:


BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

Dengan Nama Alloh Yang Maha Rohmaan & Maha Rohiim.
Bukan sekedar Dengan Nama Pribadi,
bukan sekedar Dengan Nama Keluarga, Masyarakat, atau Bangsa,
juga bukan sekedar Dengan Nama Kemanusiaan,
apalagi sekedar Dengan Nama Keuntungan, Hasil, ataupun Kebahagiaan.
Karena...
seluruh aktifitas manusia tergadai & bergantung pada motivasi & niatnya.
Dan tiada niat para penghamba Tuhan...
selain: Dengan Nama Alloh Yang Maha Rohmaan & Maha Rohiim.


WALAA QUWWATA ILLA BILLAAH

Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Alloh.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Utusan-utusan Alloh.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Figur-figur Kebenaran.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Kebenaran.
Karena... selain itu...
Hanyalah daya dan upaya yang mengakibatkan kerugian dan kehancuran.
Hanyalah daya dan upaya yang menjauhkan diri dari posisi kehambaan.
Hanyalah daya dan upaya yang mengikis kebahagiaan & meruntuhkan penghambaan.


TUJUAN merupakan hal terpenting dalam setiap aktifitas.
Adalah faktor yang paling banyak mempengahuhi kepribadian hidup kita.
Bahkan tujuan adalah dominator dari gerak proses kehidupan seseorang.

Masalah tujuan, seyogianya kita posisikan pada prioritas primer
untuk dipelajari, difahami, dibenahi, ditetapkan & ditegaskan.


Sekian banyak teman-teman mahasiswa kita yang dengan sangat enjoi
mereka berkorban waktu, biaya, fikiran, & harus meninggalkan keluarga yang disayanginya.
Sementara itu, dengan semangatnya, nyaris bukan sebuah beban,
namun justru telah berubah menjadi sebuah keasyikan...

Setiap hari mereka mempelajari rumus-rumus fisika & biologi yang rumit-rumit,
menyelam di kedalaman sekian banyak teksbook-teksbook yang aneh-aneh.
Itu dilakukan setiap hari, hari demi hari, selama bertahun-tahun.

Kenapa mereka mampu melakukan hal-hal serumit itu?
Kenapa mereka dengan sangat ringan bisa berkorban sebanyak itu?
Foktor apa yang mampu menciptakan semangat mereka yang begitu tinggi?

Jawabnya cukup dengan 1 kata, yaitu TUJUAN.

Mereka sudah menetapkan tujuannya untuk jadi DOKTER.
Semua konsekwensinya itu mereka ambil dengan sadar,
dengan rela & dengan harapan akan mampu meraih tujuan tsb.

Tujuannya itulah yang membuat mereka rela berkorban,
membuat enjoi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sulit.
Tujuannya itulah yang membuat semangat mereka melambung tinggi.

Kemudian, coba kita lihat...

Mungkinkah hal-hal seperti itu mampu dilakukan oleh teman-teman kita
yang tujuannya ingin menjadi Tukang Bakso Keliling?
Mampukah dia mengorbankan waktu bertahun-tahun
untuk mempelajari buku-buku medis yang rumit-rumit itu?
Kenapa dia sama sekali tidak punya semangat untuk itu?

Jawabannya pun cukup dengan 1 kata, yaitu TUJUAN.
Karena tujuannya adalah ingin jadi Tukang Bakso Keliling.
Bukan ingin jadi Dokter.

Sebaliknya pula...

Mampukah para mahasiswa tadi berkorban beaya, tenaga, waktu dll
untuk mempelajari bagaimana cara membikin gerobag bakso?
Mampukah mereka mendorong gerobak keliling kampung setiap hari, hari demi hari?

Kenapa mereka sama sekali tidak punya semangat untuk itu?
Jawabannya pun sama, yaitu karena faktor TUJUAN.

Tujuanlah yang telah menarik, mempengaruhi & mengkondisikan seseorang.
Sejak dari langkah kakinya, selera jiwanya, struktur berfikirnya,
hingga semangat berkorban & kecintaannya terhadap tugas-tugas yang diemban.

Tujuanlah yang mendominasi proses gerak hidup seseorang,
yang mewarnai rasa kepribadian setiap orang.


Tujuan adalah dominator atas hidup seseorang.
Manakala tujuannya besar, ia adalah calon orang besar.
Manakala tujuannya kecil, ia adalah calon orang kecil.
Manakala tujuannya benar, ia adalah calon orang benar.
Manakala tujuannya salah, ia adalah calon orang salah.
Manakala tujuannya Tuhan, ia adalah calon Manusia Tuhan.
Manakala tujuannya Non-Tuhan, ia adalah calon manusia Non-Tuhan.

Dst, dst... Setiap orang adalah calon dari apa yang ditujunya.
Tujuan adalah faktor pengaruh yang mendominasi setiap orang.

Saya ini calon manusia apa, dan Anda akan menjadi apa?
Seberapakah nilai diri saya & seberapa nilai diri Anda.
Jawabannya ada pada APAKAH TUJUAN HIDUP masing-masing.

Agamaku, ISLAM Yang Mulia, mengajariku tentang hal ini pada prioritas yang tertinggi.
Dan menempatkannya pada dasar seluruh bangunannya,
yang sekaligus merupakan dasar kesuksesan setiap manusia,
dasar kebahagian & jaminan masa depan setiap manusia.

Ajaran tsb lazim disebut sebagai Ushul-nya Addin (Landasan Agama),
disebut juga sebagai Ushul-nya Aqidah (Landasan Sistem Ikatan Keyakinan)....
yaitu TAUHID (Meng-Esakan Tuhan sebagai Dominator & Pusat Tujuan Manusia).

Kebahagian, masa depan & kesuksesan manusia bermula dari sini.
Sebaliknya...
seluruh kegagalan & kesengsaraan berangkat dari terbengkalainya masalah ini.


Tanpa tujuan yang benar...
Seluruh kiprah kerja akan mubadzir, sia-sia atau bahkan rugi.


Lalu bagaimanakah dengan diri kita?
Apakah tujuan hidup Anda?
Kemanakah hidup & matimu akan kau bawa?
Hendak kau kemanakan diri & masa depan kalian...??


Walaa quwwata illa billah...

Salam kami bagi semua yang berjuang.
Wassalamu'alaikum wr.wr.