Minggu, 29 Januari 2012

Ayatullah Subhani Menjawab Shubhah Kemusyrikan dari Bertabaruk Ayatullah Subhani memberikan jawaban atas shubhah dari kaum Wahabi soal tabaruk dari peninggalan para auliya pada masa hidup dan setelah mati. Apakah tabaruk kepada peninggalan para auliya pada masa hidup dan mati mereka menimbulkan kesyirikan? Hawzah News (29/1) melaporkan, Ayatullah Subhani menjelaskan bahwa kelompok wahabi menilai bertabaruk dari peninggalan para auliya dan mencium mimbar atau mihrab Rasulullah sebagai perbuatan syirik, meski dalam perbuatan tersebut tidak ada unsur penyembahan. Akan tetapi bagaimana mereka menjelaskan tentang baju Nabi Yusuf as. Nabi Yusuf as mengatakan, ambilah bajuku dan usapkan pada mata ayahku sehingga dia dapat melihat kembali. Nabi Yaqub as kemudian mengusapkan baju Nabi Yusuf as ke matanya dan ia pun dapat kembali melihat. Lalu bagaimana pendapat kaum pengikut Muhammad bin Abdul wahab atas aksi Nabi Yaqub as tersebut? Ketika seorang Muslim berada di depan makam Rasulullah Saw dan dia mencium makam beliau sebagai penghormatan dan bertabaruk serta berpendapat bahwa Allah Swt telah memberkahi makam tersebut. Lantas mengapa Muslim yang hanya mengikuti langkah Nabi Yaqub as itu harus dikafirkan dan dilaknat? (IRIB Indonesia/MZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar